oleh

Asrama Mahasiswa Kaltara di Makassar Gelap Gulita, Pemerintah Provinsi Diduga Acuh

MAKASSAR,klikkaltara.id – Puluhan mahasiswa asal Kalimantan Utara (Kaltara) di Makassar kini menghadapi kenyataan pahit asrama resmi mereka gelap gulita akibat pemutusan listrik yang sudah berlangsung beberapa hari. Hingga kini, Pemerintah Provinsi Kaltara belum memberikan langkah nyata untuk menyelesaikan masalah ini.

Kondisi tanpa listrik ini membuat aktivitas belajar, ibadah, hingga kebutuhan dasar mahasiswa lumpuh total. “Kami kecewa. Ini bukan sekadar listrik mati, tapi soal kepedulian. Pemerintah seakan menutup mata terhadap kami,” ujar Ismail, salah satu mahasiswa.

Sejumlah mahasiswa telah berulang kali menghubungi pihak pemerintah daerah, termasuk Badan Penghubung Kaltara, namun belum ada jawaban yang memuaskan. Akibatnya, mahasiswa terpaksa menumpang di rumah teman atau tempat umum untuk sekadar mengisi daya laptop dan ponsel.

“Kami sedang menghadapi ujian dan tugas akhir. Tanpa listrik, kami tidak bisa belajar dengan layak. Jika pemerintah peduli, masalah ini tidak seharusnya dibiarkan berlarut,” ungkap Erdin, mahasiswi asal Tanjung Selor.

Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Utara di Makassar

Ketua KPMKU – Makassar, Jhun Herul, menyesalkan kejadian ini. Menurutnya, pemutusan listrik seharusnya disertai pemberitahuan.

“Biasanya pemutusan dilakukan jika tagihan tiga bulan tidak dibayar. Kami berharap pemerintah memberikan kejelasan: apakah ini tunggakan lama atau baru bulan ini? Selama ini pembayaran listrik dilakukan langsung oleh pemerintah daerah, kami tidak tahu apa-apa,” ujarnya pada media klikkaltara.id Jumat,(31/10).

Sumber internal mahasiswa menyebut, pemutusan listrik diduga akibat tunggakan pembayaran. Meski demikian, mahasiswa menegaskan, pengelolaan asrama tetap berada di tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kaltara.

Kejadian ini memunculkan sorotan publik terhadap lemahnya perhatian pemerintah daerah terhadap mahasiswa perantau. Sejumlah organisasi mahasiswa bahkan menyiapkan aksi solidaritas jika masalah ini tidak segera diatasi.

Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Provinsi Kaltara belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pemutusan listrik maupun langkah penyelesaiannya. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan: sejauh mana kepedulian pemerintah terhadap mahasiswa perantau?