oleh

Alamsyah Fokus Sukseskan PORWADA II Kaltara, Hingga Tuntas Masa Jabatan SIWO PWI Nunukan

NUNUKAN,klikkaltara.id – Di tengah dorongan untuk maju sebagai calon Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Nunukan, nama Ketua Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Nunukan, Alamsyah, memilih untuk tetap fokus pada agenda utamanya.

Alih-alih terburu-buru, ia memprioritaskan persiapan matang untuk perhelatan Pekan Olahraga Wartawan Daerah (PORWADA) II tingkat Provinsi Kalimantan Utara 2026 nanti.

Alamsyah menjelaskan, awalnya ia dan pengurus PWI Nunukan belum bisa memastikan ditunjuk menjadi tuan rumah PORWADA II Kaltara. Namun, setelah Nunukan resmi ditetapkan sebagai tuan rumah dalam Rapat Kerja Daerah SIWO PWI Kaltara, ia kemudian mengambil komitmen penuh.

“Karena Nunukan sudah ditetapkan sebagai tuan rumah untuk perhelatan PORWADA II Kaltara, maka fokus kami sekarang adalah bagaimana menjadi tuan rumah yang berhasil menyelenggarakan event ini,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa keberhasilan PORWADA II bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang komitmen dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin. Baginya, ajang ini merupakan tolok ukur komitmen dan profesionalitasnya dalam menjalankan tugas.

“Kami sedang mempersiapkan atlet-atlet terbaik kami, baik dari segi fisik maupun mental. Ini adalah komitmen kami untuk membawa nama baik Nunukan di kancah provinsi,” tambah Alamsyah.

Selain itu, Alamsyah memiliki alasan kuat lainnya. Ia ingin menyelesaikan masa jabatannya sebagai Ketua SIWO PWI Nunukan sesuai dengan periodesasinya. Prinsip ini mencerminkan komitmennya terhadap organisasi yang telah dipimpinnya sejak awal.

“Saya percaya, seorang pemimpin sejati harus menyelesaikan tugasnya dengan tuntas sebelum melangkah ke tanggung jawab yang lebih besar,” tegasnya.

Keputusannya untuk tidak terburu-buru merespons lebih lanjut atas dorongan tersebut menunjukkan kematangan berfikir dan jiwa kepemimpinan yang kuat.

Ia ingin memastikan bahwa langkah yang diambilnya nanti tidak akan merugikan pihak manapun, terutama organisasi yang dipimpinnya saat ini.

“PWI Nunukan adalah rumah saya, dan saya harus memastikan rumah ini dalam kondisi baik sebelum meninggalkannya, jika masa jabatan saya berakhir,” imbuhnya lagi.

Sikap ini menjadi pelajaran berharga bagi banyak pihak, khususnya di dunia olahraga. Alamsyah menunjukkan bahwa menjadi pemimpin tidak harus didorong oleh ambisi pribadi, melainkan oleh panggilan jiwa dan kesiapan untuk menuntaskan tugas yang sudah diemban.

Alamsyah juga berharap agar Musorkab KONI Nunukan berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin terbaik.

“Siapapun yang terpilih, harapan saya adalah ia bisa menjadi sosok pemersatu. Tidak ada lagi sekat-sekat antarkelompok cabang olahraga. Semua harus bersatu padu demi kemajuan olahraga di Nunukan,” tegasnya.

Baginya, KONI bukan sekadar organisasi, melainkan wadah untuk merangkul semua pihak. Ia berharap ketua KONI terpilih nantinya bisa memberikan atensi tinggi terhadap perkembangan semua cabang olahraga, dari yang populer hingga yang kurang dikenal.

“Potensi olahraga di Nunukan sangat besar. Kita hanya butuh pemimpin yang visioner dan mampu menggerakkan semua elemen untuk mencapai prestasi tertinggi,” tuntasnya.