NUNUKAN,klikkaltara.id – Kawasan Mangrove Belaga-One ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan Workshop Ekowisata Mangrove dan Sosialisasi Rehabilitasi Ekosistem Mangrove, yang digelar oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Nunukan, Rabu (29/10/2025).
Mangrove Belaga-One dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Nunukan dengan panorama hutan mangrove yang rimbun dan menawan. Kegiatan ini menjadi wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Nunukan dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mengembangkan potensi ekowisata mangrove di wilayah perbatasan.
Workshop ini merupakan kegiatan kedua, setelah pelaksanaan pertama di kawasan Mangrove Sei Fatimah beberapa waktu lalu.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah, Bupati Nunukan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Disbudporapar beserta panitia penyelenggara atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Melalui workshop ini, kita harapkan menjadi langkah nyata untuk bersama-sama menjaga ekosistem dan kelestarian mangrove di wilayah Kabupaten Nunukan. Keindahan hutan mangrove bukan hanya warisan alam, tetapi juga potensi ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati mengajak masyarakat, khususnya warga yang tinggal di sekitar kawasan mangrove, untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Ia menekankan pentingnya tidak membuang sampah, terutama plastik, ke area mangrove, serta menjaga kelestarian ekosistem agar tetap terjaga dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Disbudporapar Kabupaten Nunukan dalam laporannya menyampaikan bahwa workshop kali ini mencakup dua kegiatan utama, yaitu Workshop Ekowisata Mangrove dan Penanaman Seribu Bibit Mangrove.
Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman dan kapasitas masyarakat serta pengelola wisata dalam mengembangkan daya tarik wisata mangrove agar lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke Nunukan.
Workshop ini diikuti oleh sekitar 45 peserta, yang terdiri dari UPTD Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nunukan, North Borneo Adventure, serta kelompok-kelompok sadar wisata dari berbagai daerah seperti Air Terjun Binusan, Mangrove Sei Fatimah, dan beberapa komunitas wisata lainnya.









