NUNUKAN,klikkaltara.id – Berbagai organisasi masyarakat (Ormas) di Kabupaten Nunukan berkumpul dalam Seminar Kebangsaan bertema “Menangkal Radikalisme, Memperkokoh Persatuan di Perbatasan” yang digelar di Aula Kantor Bupati Nunukan, Kamis (16/10/2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh pemerintah daerah ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya radikalisme dan terorisme, terutama di wilayah perbatasan.
Acara dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, di antaranya Plt. Sekda Nunukan Ir. Jabar, Kasat Binmas Polres Nunukan AKP Najamuddin, Kaur Idik Denpomal Lanal Nunukan Kapten Dedi Erwantoni, serta perwakilan dari Kodim 0911/Nnk, Kejaksaan Negeri Nunukan, FKUB, tokoh agama, adat, pemuda, dan mahasiswa.

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Plt. Sekda, Bupati Nunukan H. Irwan Sabri menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai seminar ini penting dalam memperkuat daya cegah dan tangkal terhadap ideologi radikal.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam membangun daya cegah, daya tangkal, dan daya lawan terhadap ideologi radikalisme dan terorisme. Semoga kita dapat mewujudkan Indonesia yang sehat mental, keluarga cerdas, dan tangguh,” ujarnya.
Irwan juga menyoroti kelompok masyarakat yang paling rentan terpapar paham radikal, seperti anak-anak, remaja, dan perempuan. Ia menekankan peran penting keluarga dalam pencegahan sejak dini.
“Perempuan, khususnya ibu-ibu, menjadi sasaran utama karena kedekatannya dengan anak-anak. Remaja juga rentan terpapar melalui media sosial. Karena itu, pencegahan harus dilakukan secara masif melalui peran ibu, keluarga, dan sekolah,” tegasnya.
Seminar ini menghadirkan narasumber berkompeten, di antaranya Kasatgaswil Kaltara Densus 88 Anti Teror AKBP Wanggi Wantozy Praduga Satria, Ketua Yayasan Rumah Moderasi Makassar Ust. Suryadi Mas’ud—mantan narapidana terorisme—serta Sekretaris FKUB Nunukan Zahri Fadli.
Ketiganya memberikan wawasan mendalam tentang bahaya radikalisme dan strategi efektif untuk mencegah penyebarannya.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan semakin waspada dan memiliki pemahaman yang kuat dalam menjaga persatuan serta menangkal paham radikal di wilayah perbatasan.